Sabtu, 17 Desember 2011

Liwaul Hikmah


Nama ku adalah Liwaul Hikmah,, saya sekolah sekolah di MAN bangkalan, kelas XI IPA 2. Yang memberikan nama saya adalah ayah saya, kata guru-guru saya sich nama saya artinya bendera kebajikan. Maka dari itu guru saya sering memanggil saya dengan sebutan Liwa’. Hmm,,,,, masak ce,, karena saya penasaran jadi saya mencari di internet artinya liwa, dan akhirnya saya percaya dengan apa yang dikatakan oleh guru saya.
Liwa’ diambil dari kata al-Liwa, sedangkan al-Liwa sendiri adalah bendera kaum muslimin, diman al-liwa ini berwarna putih dan terteradi atasnya kalimat ‘LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH’ dengan warna hitam. Dimana yang dimaksud dari tulisan tersebut adalah tiada tuhan selain allah dan Muhammad adalah rasul allah. Al-Liwa juga mempunyai temend yang di sebut panji (al-Rayah) oleh kaum muslimin. Panji tersebut berwarna hitam, dengan tulisan berwarna putih.
Dari segi bahasanya bendera al-Liwa dan al-Rayah di ambil dari bahasa arab di sebut ‘alam. Mengikut kamus al-muheet, dari akar kata rawiya, ar-rayah adalah al-‘alam, yang jama’nya (majmuk) disebut sebagai rayaat. Juga dissebutkan dari akar kata lawiya bahwa al- liwa’ berasal dari al-‘alam yang jamaknya adalah  alawiyah. Secara syar’ie, syara’ telah menjelaskan bahwa perkataan di atas memmpunyai maksud dan ciri-ciri yang tertentu.
Semasa perang (jihad) bendera ini di pegang oleh amirul jihad (panglima jihad/ ketua) perang. Ia akan di bawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi amirul jihad tadi. Dalil dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af’al) nabi Muhammad s.a.w. sendiri, dimana baginda (sebagai amir). Semasa pembukaan kota mekkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya. Tapi bukan berarti berkibarnya bendera al-liwa yang berwarna putih sebagai tanda menyerah lhoo…

Namun di antar ulama yang satu dan yang lain ada perbedaan pendapat. Di antaranya:  Di riwayatkan dari ibnu abbas yang mengatakan, “ bahwa bendera nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam berwarna hitam,dan panji beliau berwarna putih”. An-nasa’I juga meriwayatkan hadist melalui anas bahwa semasa rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat usama ibn zaid sebagai amir (panglima) pasukan ke roma, bagindamenyerahkan bendera (liwa’) kepada usama ibn zaid dengan mengikatnya sendiri.
Gimana pleend kerend khan namaku semenjak saya tahu kalau liwa itu bendera kaum muslimin, sampai sekarang saya lebih suka di panggil liwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar